BUTONPOS. BAUBAU – Seorang pelajar di Kota Baubau sebut saja Mawar diduga menjadi korban pencabulan oleh tiga orang. Modus operandinya, pelaku membius korban terlebih dahulu.
Kasus tersebut dilaporkan ke Polres Baubau sejak 17 November tahun lalu. Ibu korban bersama organisasi Pertahanan Ideologi Syarekat Islam (Perisai) sampai berunjuk rasa mendesak kepolisian agar segera menangkap ketiga terduga pelaku, Selasa (7/2).
“Kasus pencabulan menjadi atensi dan prioritas untuk kami selesaikan. Saya sendiri yang akan ikut mengawal kasus seperti ini,” tegas Wakapolres Baubau, Kompol Ronald Abdul Gani Sirait dikonfirmasi usai menerima massa unjuk rasa.
Saat ini, kata dia, penyidik telah menetapkan sekaligus menahan dua orang tersangka pencabulan terhadap anak di bawah umur tersebut. Bahkan, satu tersangka diantaranya sudah tahap II atau dilimpahkan ke jaksa penuntut umum.
“Untuk pelaku yang ketiga ini, kalau saya baca dari penyidik bahwa masih kurang alat bukti. Tapi bukan berarti kita surut untuk memproses. Kita tetap mencari bukti-bukti baru. Kalau memang memenuhi unsur, maka akan ditetapkan tersangka,” ujar mantan Wakapolres Buton Utara ini.
Sementara itu ibu korban, S (inisial) mengatakan, pihaknya meyakini dua dari tiga terduga pelaku pencabulan adalah R dan RR. Keduanya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan anaknya. R merupakan kakek sambung dan RR ialah paman sambung dari korban.
“Pelaku ini selalu melakukan pembiusan. Makanya sampai detik ini anak saya seperti terganggu psikologisnya karena susah tidur, tidak konsentrasi, suka marah, dan sering pingsan,” ujar S kepada wartawan.