Menurutnya, masjid memiliki keunikan tersendiri yakni dibangun dengan bahan kayu berdindingkan anyaman bambu kecil. Dengan posisi berdiri sejak pertama kali pembangunannya dengan susunan yang sedikit renggang atau tidak rapat di ikat dengan tali yang berbahan ijuk. Sedangkan atapnya dari bahan kayu jati yang di bentuk melebar. Namun siapa yang menyangka jika bangunan kecil tersebut merupakan masjid pertama di tanah Jazirah Buton.
Kini masjid itu menjadi wisata religi warga. Selain itu juga warga sekitar dan pengunjung sebagian bermalam maupun beribadah di masjid Tua itu.
Akses menuju masjid pun sudah bisa ditempuh menggunakan sepeda motor maupun kendaraan roda empat. Jalannya pun sudah teraspal. (aga)