“Kami sebagai pelatih maupun pribadi, apabila saya hilaf maka kami mohon maaf atas kejadian ini karena sesungguhnya ini murni hanyalah miskomunikasi,”ucapnya.
Robin juga meluruskan bahwa terkait pembeikotan latihan Paskibraka akibat pakain safari hal itu tidaklah benar. Menurutnya, saat itu latihan dihentikan sementara karena adanya zoom meating.
“Jadi saya perlu sampaikan bawah saat itu tidak ada pembeikotan latihan hanya persoalan baju safari, waktu itu anak – anak tetap latihan. Mengenai baju itu menjadi kesepakatan bersama dengan pihak Kesbang Pol, waktu itu memang sempat berhenti latihan karena ada zoom meating, apalagi soal adanya pemerasan, ini perlu saya luruskan, pemerasan itu sama sekali tidak ada. Tetapi masalah ini semua sudah clear, semua hanya miskomunikasi saja,”ujarnya.
Sementara itu, Pasi OPS Letnan Infantri Abdul Karim menyampaikan bahwa Paskibraka merupakan misi negara yang harus dijaga dengan baik.
“Karena ada masalah ini maka kami sudah mediasi dengan baik dengan pihak Kesbang Pol, ternyata ada miskomunikasi dan Alhamdulillah kami sudah selesaikan semua, baik dari pihak Kepolisian dan Kodim karena kita ini adalah mitra,”terangnya.
Abdul Karim juga mengakui sudah melakukan pertemuan dengan pihak Kesbang Pol dan sudah saling memaafkan atas terjadinya miskomunikasi itu.
“Alhamdulillah kami sudah bertemu dengan Kepala Kesbangpol dan kami akui ini hanyalah miskomunikasi dan sudah saling memaafkan,”tukasnya.
Peliput: Anuardin km