Akhirnya kalau disitu terjadi kalaparan yang luar biasa, lalu datang beras seseorang, perlu kita hargai. Tapi ini kan datangnya ketika mau Pilgub.
Kemudian kita juga sebenarnya tanpa beras itu masih bisa makan, belum lapar. Jadi ngapain itu?
Saya pernah tanya ustaz, Pak Ustaz, ini musim tahun pilkada ada yang bagi-bagi beras. Kalau kita terima berasnya, kita makan, lalu kita tidak pilih dia, dosa apa tidak? Ustaz jawab, apakah Bapak pernah menghubungi beliau, tolong kirimkan beras, nanti kami dukung untuk jadi gubernur. Tentu tidak, kita juga tidak tahu orangnya. Oh kalau begitu, kalau dibawakan, terima saja, dimasak, halal.
Tapi ada fotonya? Ya jangan masak dengan fotonya, masak berasnya saja.
Apa harapannya dengan agenda (yang menghadirkan sejumlah tokoh Wakatobi)?
Yang pertama, terima kasih mereka sudah datang, ke tempat ini, jauh-jauh.
Tapi tentu harus diikuti dengan kerja keras.
Karena pasang lain juga luar biasa bekerja keras. Jadi kalau kita ingin menang, harus kerja keras, doa, jangan takabur. Jangan takabur, jangan menyepelekan orang.
Tapi kalau ada strategi yang seperti mengelabui masyarakat, harus kita sampaikan.(IRWANSYAH AMUNU)