KABUPATEN Buton Tengah (Buteng) atau Negeri Seribu Gua punya tagline atau Paradise on Cave, artinya surga di dalam gua. Bagaimana kiat Pj Bupati H Kostantinus Bukide mengangkat nama daerahnya ke kancah dunia? Berikut penjelasannya kepada wartawan Buton Pos, Irwansyah Amunu.
Menyinggung soal festival budaya di Buton Tengah yang berlangsung sepanjang tahun, delapan festival. Problem kita selama ini terkait dengan agenda, kalender pariwisata. Bagaimana Pak Bupati melihat hal tersebut?
Nah itulah yang saya bilang, ini harus kita betul-betul didesain. Karena ada kita punya kegiatan festival budaya, yang satu bulan padat, tapi dibulan-bulan selanjutnya kosong.
Saya minta Kadis Pariwisata nanti diatur, kalau bisa sepanjang tahun, dari 12 bulan, dalam satu tahun, minimal delapan bulan ada festival yang akan berlangsung setiap bulan. Sehingga akan mendatangkan wisatawan atau mungkin peminat dari budaya itu sendiri.
Menyingung soal aspek pariwisata dan budaya yang ada di sini, dan kita tahu bahwa Buton Tengah adalah Negeri SeribuGua, bagaimana Pak Bupati melihat hal tersebut?
Ya karena memang kita dengan potensi wisata, kita yang kekuatannya ada di Gua. Kalau kita mau menjual pantai, hampir semua daerah punya pantai. Tapi tidak semua daerah punya gua.
Inilah yang kita membuat tagline Negeri Seribu Gua, atau sekarang kita pertajam lagi dengan Paradise on Cave, artinya surga di dalam gua. Kita sudah dukung misalnya ada Gua Laumehe, kemudian ada gua-gua yang lain.
Insyaallah mungkin bulan Oktober akan ada event internasional. Para Cave Diving akan datang di Buton Tengah.
Berarti kita ini pemain lokal tapi opininya internasional. Rencananya untuk event internasional berapa negara yang akan terlibat?
Rata-rata nanti mereka melakukan explore gua yang ada di Buton Tengah. Karena ada satu gua di daerah Teluk Lasongko, sudah kurang lebih 4,2 KM masuk di dalam, belum lihat ujung. Ini ternyata menarik minat dari para cave diver yang ada di dunia.
Kita dari Pemerintah Kabupaten Buton Tengah sangat mendukung dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan. Ini disponsori oleh para Cave divers yang memang sudah terkenal di dunia, Mr Robin dan Mr Chong dari Malaysia. Mereka yang akan datang ke sini dan akan mengeksplore gua yang ada di Buton Tengah.
Kalau kita bicara soal gua ini, dengan tagline Negeri Seribu Gua atau Paradise on Cave, berartikan bisa kita katakan bahwa ini adalah merupakan ciri khas Buton Tengah dari aspek pariwisata. Kalau Pak Bupati melihat hal ini dan geliat masyarakat dalam melihat potensi ini, bagaimana sejauh ini Pak Bupati?
Saya sebenarnya dengan potensi gua kita ini saya harapkan ada sesuatu yang didapat oleh masyarakat. Oleh karena itu, ada satu investor kita dari Kadena yang hari ini sudah membangun semacam cottage yang dari glamping, di Desa Kamama Mekar.
Saya hanya minta syaratnya satu, pemberdayaan masyarakat. Termasuk bagaimana memperkenalkan kuliner-kuliner lokal yang ada di masyarakat.
Alhamdulillah diamini. Memang menjadi konsep mereka ke depan.
Boleh tahu Kadena ini dari mana?
Kadena ini mereka investor dari Jakarta yang juga punya bangunan yang sama di pantai Anyer dan Gorontalo. Kebetulan owners adalah salah satu penyelam gua, Pak Hakim.
Itulah yang mungkin awalnya beliau datang ke sini. Melihat gua kita yang ada di Kamama Mekar sana. Pada saat datang, dia tidur di Balai Desa Kamama Mekar.
Mungkin itu yang menginspirasi beliau untuk membangun Kadena Mekar. Hari ini sudah sudah mulai viral. Bahkan kalau lewat traveloka, kita sudah bisa pesan.
Karena ini bukan nama kecil, nama besar dan dia sudah punya lisensi di seluruh Indonesia dan yang beruntung Buton Tengah. Pak Bupati, kita juga tahu bahwa Buton Tengah punya potensi Jambu Mente, bagaimana Pak Bupati melihatnya?