DPRD Muna Bakal Mengawasi Progres Proyek Dana PEN

  • Bagikan
MENGAWASI DANA PEN : Raker Komisi III dengan OPD Penerima Dana PEN (Foto:Anuardin)
MENGAWASI DANA PEN : Raker Komisi III dengan OPD Penerima Dana PEN (Foto:Anuardin)

MUNA — Komisi III DPRD Muna menggelar rapat kerja dengan kepala dinas yang mempunyai kegiatan Proyek Dana Pinjaman Daerah tahun anggaran 2022, 24 Agustus 2022. Dinas yang diundang Komisi III adalah Kepala Kadis Perumahan dan Permukiman, Kadis PUPR, Kadispora, Kadis Nakertrans dan Dirut Rumah Sakit dr.LM. Baharuddin.

Raker tersebut berlangsung di ruang Rapat Banggar dan dipimpin Ketua Komisi III Awal Jaya Bolombo, Wakil Ketua Komisi III Syarif Ramadhan dan dihadiri oleh tiga orang Anggota Komisi III Alan, La Usa Mele dan Risna Djuli.

Dalam Raker tersebut juga, Komisi III meminta masing-masing kepala dinas menyampaikan progres sejumlah kegiatan yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan menyampaikan progres pengerjaannya.

Dari semua pemaparan kepala dinas, ada hal mengejutkan bagi Anggota Komisi III yaitu progres pembangunan SPAM air bersih di Kecamatan Kontunaga yang baru mencapai 1 % yang melekat pada Dinas PUPR Kabupaten Muna. Anggota Komisi III, Alan mempertanyakan alasan dan masalah hingga proyek itu baru capai 1%.

Atas pertanyaan itu, Kabid Cipta Karya PUPR Kabupaten Muna, Mustajab berdalih bahan yang diadakan berupa pipa belum tiba di Raha. Pipa yang diadakan masih sementara di perjalanan dari Surabaya menuju Baubau dan diperkirakan akan tiba di Baubau akhir bulan Agustus ini.

“Untuk Kontunaga pipanya sementara dalam perjalanan dari Surabaya menuju Baubau. Meskipun pipanya sudah ada maka untuk menghitung progres pipanya harus sudah ditanam baru progresnya baru bisa dihitung. Sementara anggaran yang paling besar adalah pengadaan dan pemasangan pipa itu, inilah yang menyebabkan progresnya rendah,” ujar Mustajab.

Selain itu, Mustajab juga menyampaikan progres secara keseluruhan kegiatan SPAM yiatu Kecamatan Lohia 21,13 persen, Kontunaga 1,02 persen, Pentiro 4,22 persen, optimalisasi jaringan pipa dalam dan luar kota 3,17 persen, pekerjaan rehabilitasi jaringan air bersih Laiworu 2,08 persen.

“Perlu kami sampaikan bahwa total anggaran pembangunan SPAM Air bersih sebesar Rp 7 miliar lebih, seluruh uang muka yang cair itu untuk pembelian pipa dan galian untuk tempat pipa,” timpalnya.

Tak hanya persoalan SPAM, perhatian Komisi III juga pada pengerjaan jalan. Baik dalam kota maupun di luar Kota. Anggota Komisi III menekankan agar seluruh jalan yang dikerjakan agar diawasi dengan baik oleh Dinas PUPR terutama mengenai kualitas pengerjaannya. Pasalnya, menurut Ketua Komisi III Awal Jaya Bolombo bahwa jangan sampai utang daerah belum lunas seluruh pekerjaan sudah rusak.

  • Bagikan