’’Karena kita tahu bahwa penularan monkeypox harus bersentuhan langsung,’’ jelasnya. Untuk itu, PB IDI sudah menetapkan kelompok berisiko tinggi tertular cacar monyet. Termasuk dari kalangan nakes.
Hanny mengatakan, nakes adalah salah satu contoh kelompok yang masuk kategori risiko sedang penularan cacar monyet. Sebab, mereka berpotensi satu ruangan dengan pasien cacar monyet.
Kajian yang masih dibahas IDI tersebut senada dengan pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dia mengatakan, vaksinasi cacar monyet nanti tidak dilakukan pada seluruh masyarakat Indonesia layaknya vaksinasi Covid-19.
’’Karena segmennya khusus, kita keep untuk diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kans kena lebih besar,’’ kata Budi di istana kepresidenan beberapa waktu lalu. Vaksinasi cacar monyet juga diutamakan kepada yang masuk kategori risiko tinggi dan memiliki imunitas rendah.
Seperti diketahui, hingga saat ini ada satu pasien cacar monyet terkonfirmasi di Indonesia. Kemudian, ada 23 pasien suspek. PB IDI berharap para pasien suspek tersebut bisa segera dipastikan negatif cacar monyet. Sementara di tingkat global, data sampai 25 Agustus menyebutkan ada 46.724 kasus cacar monyet. (*)