Rasman: Baubau Hub Maritim Indonesia Timur

  • Bagikan
Rasman Manafi

Bicara tentang IPM, kata Rasman, Indeks Pembangunan Manusia Kota Baubau tinggi, melebihi Sulawesi Tenggara. Jadi, potensi kita banyak, tapi secara ekonomi di bawah Sulawesi Tenggara.

Tetapi, indeks pembangunan manusia Baubau tinggi. Artinya, Baubau memiliki kekuatan sumber daya manusia.

“Kalau kita memiliki kekuatan sumber daya manusia, maka perencanaan ke depan harus menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang. Dahulukan tantangan dan kelemahan yang kita selesaikan, dibanding kita mengandalkan kekuatan dan peluang. Analisisnya sudah seperti itu sekarang,” terangnya.

“Artinya apa kalau mendahulukan tantangan dan peluang? Bahwa pengembangan suatu wilayah tidak boleh lagi dirancang hanya mengandalkan kekuatan wilayah itu. Tetapi pengembangan suatu wilayah dirancang dengan mengandalkan wilayah sekitarnya, lingkungan yang mau dimanfaatkan. Dan itu yang ditempuhi Singapura 50 tahun yang lalu,” sambungnya.

Visi Bauabau, Rasman menawarkan di RPJP supaya visi hub, visi penghubung maritim Baubau terhadap wilayah sekitarnya harus masuk dalam dokumen perencanaan. “Hub atau penghubung secara fisik, yang tadi saya cerita konektivitas, kalau secara fisik Baubau bisa memerankan fungsinya, bahkan meningkatkan sumber daya wilayahnya untuk Indonesia Timur,” urainya.

“Tapi secara digital, Baubau bisa menjadi penggerak utama konektivitas digital di Sulawesi Tenggara Kepulauan.Kalau itu kita lakukan, maka pasar tersebut, transaksi kita akan dikuasai oleh Baubau itu sendiri,” sambungnya.

Kata Rasman, itulah yang dilakukan Singapura, menguasai konektivitas digital di Asia Tenggara. Baubau harus menguasai konektivitas digital di Sulawesi Tenggara Kepulauan, sebelum bersaing dengan wilayah sekitarnya.

Untuk mempersiapkan itu, Rasman mengaku tantangan di depan mata yang dihadapi adalah dua kelurahan agak susah internet. Jadi, sarana digital dasar harus diselesaikan dalam tahun depan.”Saya berharap tahun ini segera selesaikan jaringan internet di dua kelurahan itu, agar supaya kelurahan itu tidak menjadi penyebab terhambatnya Baubau untuk menjadi hub konektivitas digital Sulawesi Tenggara,” pintanya.

Narasi visi, arahan Mendagri narasi yang ditertuang di dalam RKPD tahun depan akan digunakan setidaknya 6 arahnya ke sana. Tapi sekali lagi, narasi ini harus mampu menerjemahkan Baubau diarahkan ke mana.

“Contoh, kalau kita bicara pembangunan berorientasi hasil, maka pembangunan seperti apa yang bisa mewujudkan Baubau berperan dalam membangun hub maritimnya. Jangan diarahkan berbeda, bahkan bertolak belakang pembangunan berorientasi hasil, hasilnya Baubau berperan. Berperan dalam konektivitas maritim. Itu yang harus ditempatkan,” paparnya.

Sehingga, lanjut Rasman, pencanaan dinas dan mohon kiranya DPRD dapat mengawal dan memberikan penegasan bahwa ini yang kita tuju. Sehingga program kegiatan harus menuju ke sini.

Kata Rasman, jangan mengarah yang lain, karena sumber daya anggaran terbatas. “Dua tahun lalu kita masih bicara satu triliun dana pembangunan, tapi hanya 50%, bahkan 40% dapat kita gunakan. Sekarang sudah 900 miliar, kita turun. Kenapa? Karena pendapatan daerah kita jauh dari harapan. Jadi kita harus selektif menentukan program kegiatan untuk mewujudkan visi tadi,” bebernya.

“Jangan semua kita gunakan dan kecil-kecil sehingga tidak kelihatan. Hemat saya, setiap penentuan kebijakan pembangunan anggaran dan program prioritas PPAS, itu adalah filter memastikan selektifitas program yang akan kita pilih dalam dokumen untuk mewujudkan tujuan yang kita sepakati. Apa tujuan yang kita sepakati? Seperti itu yang saya tawarkan buat Baubau,” sambungnya.

“Selesaikan kontinuitas digitalnya. Pastikan keluaran-keluaran yang tidak bisa internet harus terjangkau internet. Transaksi yang ada di Baubau tidak boleh konvensional. Sudah harus menggunakan transaksi digital. Seperti itu yang saya maksud,” tuturnya.

Kata Rasman, Pemkot sudah mencobanya. PDAM yang mungkin melihatnya paling konvensional dalam layanan transaksi digital, per 1 Januari 2024 sudah menggunakan transaksi digital, Qris. “Itu unit yang menurut teman-teman unit organisasi pemerintah dalam badan usaha yang layanannya paling terbelakang mungkin. Kita bisa lihat. Kantornya seperti itu. Layanannya seperti itu. Tapi dia bisa melaksanakan transformasi dalam dua bulan menggunakan transaksi digital,” terangnya.

Menurut Rasman, tantangan di depan mata adalah Bapenda, BPKD, dan unit layanan lain di Kota Baubau harus menggunakan transaksi digital dalam layanan. Terobosan harus dilakukan untuk mengurangi interaksi langsung dalam layanan yang bisa menimbulkan potensi KKN.

“Jadi sekali lagi, layanan transaksi digital sudah harus kita transformasi segera. Tidak perlu tunggu satu tahun. PDAM bisa membuktikan hanya dalam dua bulan dia sudah melakukan transformasi. Itu contoh layanan digital,” terangnya.

Bukan hanya layanan transaksi. Kata Rasman, layanan interaksi evaluasi, rapat, tidak perlu pertemuan fisik. Pertemuan dengan wali kota hanya mengkonsultasikan mau berangkat besok tidak perlu. Cukup menggunakan layanan digital. Buat telaah, kirimkan dalam SIPD, web, database digital.

Kirimkan dalam format digital. Interaksinya sudah bisa keluar keputusan. Jadi transaksi digital sudah ada. Layanan pemerintahan sudah ada. Koordinasi lintas OPD sudah ada.”Bahwa kita mengarah ke Baubau memerankan dirinya sebagai hub maritim untuk konektivitas seluruh negara kepulauan,” tandasnya.

Berbagai narasinya harus tertuang. Tidak boleh lagi normatif. Tidak boleh lagi multi-tafsir. “Kalau kita bicara kondisi. Kalau kita bicara konektivitas digital di pendidikan. Apa bentuk konektivitas digital pendidikan? Kalau kita bicara konektivitas digital di kesehatan. Apa bentuk konektivitas digital di dinas kesehatan? Itu yang harus kita temukan. Dan kita tuangkan dalam narasi Rencana Kerja Pemerintah 2025,” bebernya.

“Kita memiliki ruang kesempatan dalam hampir enam bulan ke depan untuk mempersiapkan. Dan saya kira sudah lebih dari cukup mempersiapkan. Tantangan terberatnya sekali lagi kita punya sumber daya manusia yang indeks pemanusianya cukup tinggi. Tetapi kompetensinya belum terpetakan dengan baik,” tandasnya.(IRWANSYAH AMUNU)

  • Bagikan