Siap Tarung Pilkada Busel, Hardodi Mandaftar di PDIP

  • Bagikan
BALON BUPATI: Bakal Calon Bupati Busel DR Hardodi (baju putih) mendaftar di PDIP Busel. (Foto: NUSMA)

PUBLIKSATU.BATAUGA – PDIP berhasil merebut tujuh kursi di DPRD Busel. Ini membuat partai berlambang banteng moncong putih itu berlenggang bebas merekomendasikan satu pasangan calon meski tanpa koalisi.

Hal ini membuat sejumlah tokoh berebut rekomendasi partai yang dipimpin Megawati Soekarno Putri itu.

Salah satunya calon kandidat bupati Kabupaten Buton Selatan (Busel), DR Hardodi telah resmi mendaftar sebagai bakal calon (Balon) bupati di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di Batauga, pada Sabtu (20/4/2024) lalu.

Menurut Hardodi, keputusan mendaftar di partai besutan Megawati Soekarno Putri ini diambil karena ia merasa dekat dengan ideologi Bung Karno. Dan melihat PDIP sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan nawacita Bung Karno.

PDIP bagi Hardodi, adalah wadah yang cocok untuk mewujudkan visi dan misi dalam membangun daerah yang lebih baik. Membawa perubahan positif bagi masyarakat Bumi Gajah Mada Busel.

Apakah ada rencana ikut penjaringan di partai lain? Hardodi mengaku dirinya akan menjalin komunikasi dengan semua partai yang ada di wilayah Busel. Mengikuti mekanisme yang berlaku. Hal ini sebagai wujud komitmennya untuk bekerja sama dengan berbagai pihak demi mencapai tujuan bersama dalam membangun daerah yang lebih baik.

“Saya percaya dengan membangun kerjasama yang baik dengan semua partai politik di Buton Selatan dapat memperkuat upaya mewujudkan visi dan misi,” imbuhnya.

Sebagai generasi muda, Hardodi merasa yakin untuk maju sebagai kandidat bakal calon bupati. Karena banyak contoh panutan tokoh nasional dan internasional yang telah mengambil peran kepemimpinan pada usia muda.

“Seperti Bung Karno yang mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada usia 26 tahun, Mohammad Hatta yang mendirikan Perhimpunan Indonesia pada usia 25 tahun, serta tokoh-tokoh dunia seperti Daniel Naboa dan Gabriel Borik yang menjadi pemimpin negara di usia 35 tahun,” sebutnya.

Usia muda ujar dia, adalah modal utama untuk membangun bangsa dan daerah, serta membawa ide-ide segar dan inovasi dalam pemerintahan. Selain usia muda, modal utama yang ia miliki adalah ilmu dan pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Ia juga mendapatkan dukungan dari rakyat Buton Selatan yang percaya dengan visi dan misinya.

Lanjut dia, terlepas dari itu, dukungan dari rakyat sangat penting dalam perjalanan politiknya. Karena ia merasa mewakili aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, dukungan Ketua Umum PDIP Ibu Megawati serta seluruh kader partai PDIP juga menjadi modal penting dalam perjalanannya menuju pencalonan bupati. Dengan dukungan yang kuat, ia yakin dapat mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat Buton Selatan.

Menanggapi isu di media sosial yang menyatakan bahwa calon bupati di Busel harus memiliki banyak uang, Hardodi menegaskan bahwa dirinya ingin mematahkan stigma tersebut.

Ia percaya siapa pun, termasuk anak petani dan nelayan, memiliki kesempatan yang sama untuk berjuang melalui partai politik. Keyakinannya terhadap PDIP sebagai partai yang bukan partai kaum borjuasi, melainkan partai kaum proletariat, buruh, tani, dan nelayan. Membuatnya yakin bahwa ia dapat mewakili kepentingan masyarakat luas dan mengatasi tantangan-tantangan yang ada.

  • Bagikan