Ia pernah kirim video pendek ke relawan Indonesia dan media: “Kami kehabisan oksigen, perban, bahan bakar. Tapi kami tetap bertahan.”
Ia kerap menyerukan kepada komunitas internasional agar melindungi rumah sakit dari aksi militer. Terutama setelah Israel menuduh RS Indonesia menjadi basis Hamas—tuduhan yang tidak pernah dibuktikan secara faktual.
Tenaga Medis Terus Jadi Target
Organisasi pengawas tenaga medis internasional mencatat, lebih dari 1.400 tenaga kesehatan telah gugur di Gaza sejak Oktober 2023.
Dalam 50 hari terakhir, setidaknya 70 tenaga medis meninggal jadi korban kebrutalan zionis Israel. Gugurnya dokter Marwan disebut sebagai “kerugian besar bagi masa depan kesehatan Gaza” oleh organisasi Healthcare Workers Watch.
Sementara itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan eks Menhan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Kasus genosida terhadap Israel juga tengah berjalan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas permintaan Afrika Selatan.
Gaza hari ini telah kehilangan penjaga jantungnya. Dunia kehilangan sosok dokter yang penuh dedikasi. Yang memilih bertahan biarpun rumahnya sendiri bisa jadi kuburan.
Ia sahabat sunyi kemanusiaan. Ia adalah dokter sekaligus simbol keberanian dalam keheningan. Ia berpulang diiringi cahaya-Nya.
Sebagai seorang penghafal Qur’an dan penjaga nyawa di tengah genosida, dr. Marwan insya Allah gugur dalam keadaan syahid bersama keluarganya.(*)
Ketua DPP Pospera