Prof Sumbangan Baja:Major Project Makhida, Ingatkan Jembatan Siratalmustakim

  • Bagikan

SEKRETARIS Unhas, Prof Sumbangan Baja bicara banyak soal Major Project Makhida, Kotamara, dan Pantai Kamali. Plus Jembatan Siratalmutakim yang akan dibangun di Kotamara.

Hal itu disampikan dalam pidatonya pada acara finalisasi penyusunan dokumen KLHS RPJMD Kota Baubau tahun 2025-2030 dan KLHS RPJPD Kota Baubau tahun 2025-2045 di Auditorium Palagimata, Kantor Wali Kota Baubau, Kamis (14/12) lalu.

“Membahas Makhida, suatu kawasan strategis yang akan tumbuh kedepannya,” katanya. Untuk itu, Ia datang bersama timnya dari Unhas dan UHO.

Ia berkomitmen keroyokan melihat Kota Baubau agar memliki ketepatan pembangunan. Apalagi Senin (11/12) lalu, sudah dilakukan konsultasi publik tentang rencana awal RPJP Kota Baubau 2025-2045.

“Sudah berjalan, diskusinya baik, dokumennya sudah didapatkan. Inilah yang akan disinkronkan dengan KLHS. Agar dalam pembangunan Baubau 20 tahun mendatang terkawal dengan baik melalui proses pembangunan berkelanjutan. Sekarang kewajiban setiap daerah untuk mematuhinya,” paparnya.

Dikatakan, masalah lingkungan bukan hanya masalah negara semata, provinsi atau kota, tapi menjadi masalah dunia. Maka itu, konsep pembangunan harus dikawal dengan baik.

Sumbangan Baja mengaku menyiapkan dokumen KLHS untuk mengawal pemerintah yang baru nanti. Akan mulai bekerja tahun 2025.

Tentang Makhida, pihaknya telah melakukan survei, 355 responden. Sebanyak 60 sekian persen sudah mengetahui Makhida, sekitar 40 persen lainnya baru atau belum dengar sama sekali.

Artinya, Makhida cukup baik disosialisasikan oleh pihak Bappeda dan OPD yang bertangungjawab. Saat ini mater plannya, tahap awal sudah dibuat.

Dijalankan integrasi yang cukup ketat, antara integrasi spasial dan sektoral. Kajiannya berat sekali.

“Dari sisi sektoral, kita semua tahu Kota Baubau kontribusi PDRB cukup besar ada lima sektor utama. Sektor transportasi, perdagangan, jasa administrasi pemerintahan, pertanian, dan jasa-jasa lainnya,” paparnya.

Jadi, lanjutnya, lima sektor ini kalau dilihat kontribusi tiga sektor yang menjadi core atau inti bahasan Makhida, sektor pendidikan, perdagangan, dan jasa, memegang kontribusi cukup besar. Hampir 50 persen kontribusinya terhadap total PDRB di Kota Baubau.

“Tepatlah Makhida kalau menjadi major project ditahun mendatang. Mulai tahun 2024 misalnya, 2025, dan seterusnya,” beber Sumbangan.

“Kita lihat, dari sektor perdagangan. Kita merasakan sekarang, inflasi begitu tinggi. Kota Baubau bahkan pernah menjadi rekor nasional inflasinya. Ini perlu ditangi, tidak bisa didiamkan dari sisi perdagangan dan jasa,” sambungnya.

Di matanya, sentuhan-sentuhan ditingkat hulu perlu dilakukan. Hulunya apa? Agar inflasi bisa terkendali.

Kata dia, tepatlah kalau Pj Wali Kota Baubau saat ini berada di Bima, kerjasam tentang Bawang. Itu sentuhan di hulu. Pada saat nanti di hilir, karena masalah inflasi terjadi di hilir. Tapi sebetulnya pokok masalahnya ada di hulu.”Komuditas ini harus disentuh di hulu. Sawah kita tidak terlalu luas. Kalau inflasi berasal dari komuditas pertanian, tidak bisa banyak hal yang disentuh di hulunya. Tapi di hilirnya. Ini inovasi yang harus dilakukan,” bebernya.

Dalam rangka Makhida, karena di dalam sektor pendidikan biasa sedih kalau di universitas. “Biasanya anak-anak kita semua di Baubau kalau ke Makassar ingin bertemu saya, saya bilang ayo datang kita diskusi,” ujarnya.

“Saya biasanya tanya, kuliah dimana. Ada yang di Unhas, UMI, universitas yang bolehlah. Tapi ada juga yang kuliah, sebut nama universitasnya, tidak dikenal,” sambungnya.

Sayangnya kalau generasi Baubau, Buton kirim ke Makassar, Jawa tapi ternyata disekolah yang kualitasnya jauh dari sekolah di Baubau. Ini harus dipikirkan, demi SDM ke depan.

“Generasi kita ke depan. Kenapa kita tidak mulai pikirkan di pusat Makhida agar sarana pendidikan untuk menciptakan universitas negeri ada di Baubau,” kata Sumbangan.

“Kami Unhas punya pengalaman. Sekarang ada Institut Teknologi Habibie, di bawah bimbingan Unhas. Sekarang di Parepare. Memulainya susah, tapi bisa jalan,” sambungnya.

  • Bagikan