BPMB Gelar Demo Sorot Pembangunan Water Front City dan Simpang 7 Busel

  • Bagikan

BUTONPOS, BATAUGA – Sejumlah pemuda yang bergabung dalam Barisan Persatuan Mahasiswa Busel (BPMB) menggelar aksi unjuk rasa, Senin (28/8/2023). Mereka menyuarakan beberapa persoalan pembangunan di Kabupaten Buton Selatan untuk dicarikan solusi.

Saat menyampaikan aspirasinya di kantor Bupati tak diterima Pj Bupati Busel. Massa menyesalkan dan mengecam terkait disiplin ASN di Busel.

Persoalan yang disorot diantaranya soal pembangunan Water Front City di Bandar Batauga yang kondisinya kini sudah rusak parah. Pembangunan jalan patung simpang tujuh di Lawela yang dinilai tak ada asas manfaat.

Terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Busel sejak mekar 9 tahun lalu tak kunjung kelar. Padahal ini menjadi dasar pedoman pembangunan daerah.

Koordinator Lapangan Diwan Lex mengungkapkan, sejumlah persoalan pembangunan itu seperti water from city kini sudah rusak. Material kontruksi pembangunan patut dipertanyakan. Karena anggaran Rp 5 miliar tapi sudah ambruk.

Begitupun pembangunan jalan simpang tujuh di Lawela juga tak ditau dimana diposkan anggaranya. Mereka mempertanyakan kejelasan detail pembangunan jalan simpang tujuh yang miliki patung itu. Massa menilai pembangunan jalan simpang tujuh tak ada asas manfaat. Masih ada skala prioritas pembangunan lain yang lebih urgen.

“Tidak ada asas manfaatnya kami nilai ini hanya buang-buang anggaran. Masih ada yang lebih urgen. Mestinya pembangunan lebih mempertimbangkan asas manfaat dan skala prioritas untuk daerah ini, ” ujarnya.

Orator lain La Ode Ardian mengaku pembangunan jalan water from city tahun 2022 Bandar Batauga. Anggaranya Rp 5 miliar lebih. Konstruksinya tak sesuai harapan. Karena kondisinya sudah rusak parah. “Silahkan kita cek sama-sama, sudah ambruk. Kontruksinya tidak sesuai harapan, ” ujarnya.

Ia juga menyoroti pembangunan simpang 7 tahun 2022 seharusnya dimana melekatnya anggaranya.

“Asas manfaat simpang 7 tidak ada. Arah kebijakan yang mestinya skala prioritas simpang 7. Mestinya harus ada asas manfaatnya, ” imbuh dia lagi.

  • Bagikan